Alam Semesta Jamak - al-Aalamin

manusia (QS 16:8). Di dalam surat Fushshilat [41] :
12 Allah secara lebih tegas lagi menyebutkan
bahwa terdapat tujuh langit:

Maka Dia jadikan tujuh langit dalam waktu dua masa
dan Dia mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya
(masing-masing).
Dan kami hiasi langit dengan bintang-bintang dengan
pemeliharaannya.
Demikianlah ketentuan Yang maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui.

Juga pada surat At Thalaq [65] : 12 disebutkan
tujuh langit dan bumi:

Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu
pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu
mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar
meliputi segala sesuatu.

Tafsiran kedua ayat diatas di kutip dari Al Qur'an
dan Terjemah terbitan PT Sari Agung
[2]
, dan juga
makna yang senada ditemui pada Al Qur'an
terjemah Departemen Agama
[1]
.

Kemudian kalau kita teruskan dengan kalimat "Dia
mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya (masing-
masing)" dengan aspek-aspek perubahan hukum-
hukum alam, maka antara satu tingkatan dengan
tingkatan alam lainnya mempunyai perbedaan
hukum-hukum alam. Secara simbolis, kalimat
tersebut menyiratkan bahwa kemungkinan hukum-
hukum tersebut berkaitan dengan hukum yang
berlaku di tingkatan maujud obyek bermassa
sampai maujud elementer yaitu Teori Relativitas
dan Teori Kuantum. Jadi, antara kedua alam
tersebut yaitu alam obyek dan kuantum sebenarnya
memiliki suatu pertautan, suatu perantara sehingga
suatu kontinuum alam semesta yang secara hirarkis
terdiri dari tujuh cakrawala langit dapat terpahami
secara utuh. Apakah perantara itu?

2.2 Peran Manusia Dalam Pemahaman Alam
Jamak

Para ilmuwan sudah bertahun-tahun mencari cara
bagaimana mengawinkan Teori Kuantum dan Teori
Relativitas misalnya dengan Teori Gravitasi
Kuantum, Grand Unified Theory, Theory Of Everything
dan sebagainya. Namun, upaya ini selalu gagal.
Bahkan dengan sedikit berduka, ilmuwan seperti
Stephen Hawking nampaknya masih mencari cara
bagaimana kedua teori yang selama ini secara
konseptual dianggap bertolak belakang itu dapat
saling dikaitkan. Dalam banyak segi, menurut
sementara ilmuwan, kalau saja kaitan antara Teori
Relativitas dan Teori Kuantum diketahui, maka
konsep Theory Of Everything dapat dirumuskan
dengan baik. Namun upaya ini tak pernah menemui
jalan.

Salah satu aspek yang terlupakan dalam pendekatan
teori fisika, seperti telah saya singgung dari awal,
adalah pengertian kontinuum ruang-waktu yang
minus manusia di dalamnya, karena selama ini
manusia menganggap dirinya sekedar pengamat.
Sedangkan, dalam banyak segi manusia sebenarnya
sekedar partisipan di alam semesta, namun ia justru
menjadi rujukan ketetapan di alam semesta;
meskipun demikian, manusia adalah aktor bukan
dalang, dan panggung sandiwara sekaligus kandangnya
adalah alam semesta. Jadi, layaknya kita ini memang
aktor-aktor grup Srimulat yang hidup dan
manggung untuk sementara di pentas sekaligus
menjadi rumah tinggal. Sehingga saya ajukan aspek
kesadaran diri sebagai suatu kontinuum yang lebih
utuh dalam memahami alam semesta. Hasilnya
adalah suatu hipotesa awal berdasarkan QS 41:12
diatas bahwa sejatinya, yang memungkinkan
pertautan hukum-hukum alam antara alam nyata
dan alam malakut; antara Teori Relativitas dan
Teori Kuantum adalah kesadaran seorang manusia
yang eksis sebagai suatu esensi yang lebih ruhaniah,
halus, dan energetis, yang mampu mencitarasakan
alam nyata dan alam tidak nyata, itulah QOLBU
MANUSIA (saya ringkas QM, secara umum bisa
juga dipahami sebagai ruh dengan berbagai
kualitasnya atau nafs dengan berbagai kualitasnya).
Inilah parameter kesadaran diri yang dapat
menautkan antara alam nyata dan yang gaib.
Sehingga QM merupakan suatu kontinuuum
dengan ruang-waktu. Karena sejatinya, di alam
kuantum atau sub-atomis kesadaran dari pelakulah
yang lebih berperan seperti sudah diduga oleh
ilmuwan kuantum sendiri ketika menguraikan
partikel paling elementer saat ini yaitu quark.

Secara simbolis matematis saya akan menuliskan
bahwa hubungan antara Teori Relativitas yang
mewakili alam makro dan nyata dengan Teori
Kuantum yang mewakili alam mikro adalah:

Teori Relativitas.QM = Teori Kuantum

Inilah hubungan langsung yang merumuskan alam
semesta sebagai kontinuum kesadaran diri (QM)-

0 comments:

Post a Comment